Kamis, 13 Desember 2012

RIndu

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

ajari aku cinta.....
ajari aku tuk mengusap air matamu yang menetes...
ajari aku jika aku tak ada di sampingmu...
ajari aku untuk membuatmu merasa damai...
ajari aku melihat apa yang kau lihat....

tunjukan padaku cinta...
tujukan bahwa cinta tak pernah mengalah pada amarah...
tunjukan bahwa cintamu membuat aku ada....
tunjukan bahwa cintamu membuat aku berharga...
aku tak mengenal lagi dirimu
aku tak kenal kau sekarang
apa cinta membutakanku
apa cinta yang membuatku begini


Asmara Pagi

Sayang,
Fajar telah merekah di pelataran rumah kita
di setiap pucuk-pucuk daun kulihat embun binar bening
daun kuncup pun menjelma rona pelangi di biyas mentari
aku pun terbenam dalam kesejukan ayumu.

Sayang,
Lihatlah begitu resah ranting melepas pelukan daun menguning
di setiap gugurnya menghelai tak sepatah makna terurai
sementara rumput hijau menghibur dengan dongeng pagi
aku pun takut kehilangan pelukan mesrahmu.

Sayang,
Kemarilah dan peluk aku seperti romantisnya ranting pada daun hijau
mari kita nikmati secangkir asmara pagi yang sesegar embun
mendengarkan burung prenjak berkicau mencata buku hariannya
dan menikmati lembutnya tarian kupu-kupu di kelopak bunga.

Sayang,
Kita pun hanyut dalam luapan cinta nan menggelora
Ini unyukmu, kusematkan melati segar yang kupetik di taman
senyummu merekah basah penuh gairah

aku pun bahagia menikmati hari ini.
















Rindu Yang Tertunda

Sabar yaa sayang, ini aku masih berlayar nyebrangi
samudra hatimu. Tunggu aku di dermaga rindu tempat
kita menambatkan bahtera cinta yang telah mulai rapuh
di hantam asmara.

Engkau tlah kubawakan rajutan buih debur ombah yang
kupetik di setiap alur kemudiku, desau semilir angin ranum
menghantarku tuk cepat pulang dalam pelukmu.

Hm burung camar menukik tajam mengisaratkan pelayarnaku
tuk selalu sabar, dan lumba-lumba mempersembahkan padaku
jalur samudra ketenangan agar tak tenggelam dalam kesedihan.

Awan putih hanya tersenyu manja di sepanjang alur berlayar, ia
menyelimutiku dari panas terik matahari resakku. Lengkaplah
sudah air samudra yang penjadi jarak pemisah tak lagi
menakutkan, karena di bening kacanya wajahmu selalu hadir
dengan tarian bahagia bersama alunan nyanyian romantis
para ikan duyung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar